Sabtu, 22 Januari 2011

IPK wujud sebuah keikhlasan atau hanya sebuah egoisme.

Sebenarnya ini note pertama yang saya buat, dari judulnya sih udah oke, semoga aja isinya juga oke ^^

     Alhamdulillah, smester awal sudah terlewati, terlewati melalui perjuangan yang keras. Ya maklum smester awal IP harus bagus, syukur-syukur bisa cumlaude, jadi semua usaha dan doa dikerahkan. Dan yang jadi permsalahannya adalah usaha apa yang dikeluarkan? Belajar sungguh-sungguh? atau nyontek sungguh-sungguh? semua itu kembali kepada niat mahasiswa yang menjalankannya. (Kok niat apa hubungannya coba?) karena niat itu adalah sebuah alasan atas untuk siapakah suatu perbuatan itu dilakukan, ya kalau niat awalnya baik, insya Allah berbanding lurus dengan usaha yang akan dikeluarkannya dan pastinya ketika dari prosesnya sudah baik, insya Allah akan berkolerasi terhadap bagaimana hasilnya dan sudah bisa ditebak bahwa insya Allah hasilnya pun akan sangat baik. Jikalau pun ketika hasilnya tidak memuaskan, kita sepakat bahwa akan ada suatu kepuasan batin tersendiri yang bisa kita rasakan karena sebelumnya kita sudah ikhtiar dengan semua yang kita lakukan dan mengikhlaskan semua hasilnya karena kita sadar bahwa manusia hanya mempunyai kewajiban untuk berusaha, sedangkan untuk hasilnya there's an invesible hand yang mengaturnya. Dan saya pikir hal inilah yang sangat membedakan dengan sebuah niat yang memang dari awal timbul hanya dari keegoisan dari diri dia sendiri, karena sebuah egoisme hanya akan menciptakan sebuah niat yang tidak ikhlas sehingga mulai dari sini semua usaha dihalalkan demi mendapatkan apa yang ingin diperoleh. Mencontek, minta bocoran merupakan hal yang sudah biasa dilakukan, hal itu karena mereka tidak punya pondasi niat dan usaha yang kuat untuk mendapatkan hasil murni yang memang seharusnya keluar dari diri mereka, percaya atau tidak sebenarnya kita semua mempunyai potensi yang kuat untuk mendapatkan itu semua, namun sekali lagi keegoisan kita lah yang menutup mata dan hati kita untuk percaya dan menggunakan semua potensi terpendam yang kita miliki.


    Setelah membaca sedkit tulisan ini pasti kalian berpendapat, bagaimana dengan anda yang menulis? apakah sudah menjalani segala sesuatunya dengan niat yang tulus dan ikhlas? Jawaban saya, saya sedang berusaha, karena semua hal yang saya tuliskan diatas adalah beberapa pengalaman yang pernah saya alami sebelumnya, sehingga saya sedikit banyak merasakan dengan jelas bagaimanakah perbedaan antara keduanya, walaupun terkadang ada sedikit rasa tidak ikhlas jika melihat teman-teman kita yang mendapat nilai yang lebih baik dari kita dan saya pikir hal itu bukan maslah karena itu adalah rasa manusiawi yang timbul dari diri kita . Tapi apalah arti sebuah nilai kawan, jika dibandingkan dengan ilmu yang kita dapat. Semoga melalui tulisan ini kita sama-sama bisa berinstropeksi diri dan menjadi pribadi yang lebih baik untuk kedepannya..