Jumat, 22 Juli 2011

Konsep Matematika di dalam Sedekah

Bismillahirrahmanirrahim

    Segala puji bagi Allah atas sama nikmat dan karunianya yang diberikan tidak terkecuali siapapun, baik dia muslim, nasrani, majusi bahkan atheis sekalipun tidak akan terlewatkan satu pun dari rezeki dan rahmat dari Allah. Kemudian yang menjadi pertanyaan adalah apakah kita bisa selalu bersyukur atas nikmatnya.

    Berbicara mengenai sedekah, saya terinspirasi dengan seseorang Ustadz di sebuah tausiyahnya dan kita tau siapa Ustad tersebut. Ya, tidak lain dan tidak bukan adalah Ustad Yusuf Mansur yang seperti kita ketahui bersama beliau cukup terkenal dengan konsep matematika sedekahnya. Menurut beliau sedekah mempunyai perhitungan matematisnya sendiri, seperti yang diuraikan sebagai berikut.

     Apa yang kita lihat dari matematika dibawah ini?

     10 - 1 = 19

Ya, disana kita akan melihat keganjilan hitungan matematis. Sebuah pengurangan yang justru menghasilkan penambahan. Kenapa begitu? kenapa bukan 10-1 = 19? inilah yang disebut matematika sedekah, kita memberi apa yang kita punya dan Allah akan mengembalikan lebih banyak lagi.

Konsep matematika sedekah diatas diambil bukan atas dasar dari sumber manapun, konsep tersebut diambil dari Al-Quran Surat Al-Anam ayat 160, Allah menjanjikan balasan 10 x lipat bagi mereka yang mau berbuat baik (sedekah), bahkan didalam surat Al-Baqarah ayat 261, Allah menjanjikan hingga 700 x lipat

Sebelumnya, kita sudah mengetahui, bahwa :
10 - 1 = 19

Maka, ketemulah ilustrasi matematika dibawah ini

10 - 2 = 28
10 - 3 = 37
10 - 4 = 46
10 - 5 = 55
10 - 6 = 64
10 - 7 = 73
10 - 8 = 82
10 - 9 = 91
10 - 10 = 100

Dengan konsep ini, jika kita ingin membeli rumah yang berharga 100 juta, ya kita tinggal sedekah aja 10 juta :D . Mungkin teman-teman sangat tidak percaya atas konsep seperti ini, begitu juga dengan saya. Tapi percayalah saya telah mengalaminya.

   Hal ini terjadi beberapa hari yang lalu, ketika saya mendapat kesempatan untuk kembali ke Depok. Suatu ketika saya bersilaturahmi dengan abang-abang saya didepok, dan ketika maghrib shalatlah kami disebuah mesijid, lalu saya melihat sebuah kotak amal disana dan saya teringat akan konsep matemaitikanya Ustad Yusuf Manshur, dan ketika saya merogoh kantong hanya ada uang 20 ribu disitu. Yasudahlah kemudian dengan bismillah saya masukanlah uang tersebut ke dalam kotak amal (tanpa berharap bahwa konsep matematika sedekah itu benar-benar terjadi kepada saya). Lalu keesokan harinya kembali lah saya ke malang, kemudian beberapa hari kemudian seseorang teman saya menghubungi saya dan mengabarkan bahwasanya saya mendapatkan rezeki melalui sebuah beasiswa di fakultas. Yang padahal pada saat saya mengumpulkan berkas tersebut, kakak kelas saya yang menjadi panitia pengumpulan berkas tersebut sempat mengintimidasi saya bahwasanya saya tidak akan bisa mendapatkan besasiswa tersebut. Karena jika diliat dari sisi manapun kemungkinan saya untuk mendapatkan beasiswa tersebut sangatlah kecil bahkan tidak ada, baik dilihat dari jalur akademik maupun non akademik. Tapi Alhamdulillah yang namanya rezeki sudah di atur dengan sangat rapih oleh Allah SWT, jadi tidak akan mungkin salah apalagi tertukar satu dengan yang lainnya.

   Dan pada akhirnya bukan bermaksud ria ataupun sombong atas apa yang telah didapat, TS hanya ingin sedikit berbagi sebuah pengalaman yang bahkan saya sendiri takjub akan pengalaman tersebut. Semoga sebuah cerita ini bisa sedkit banyak memberikan inspirasi kepada siapapun yang membaca

Alhamdulillah

1 komentar: