Jumat, 24 Juni 2011

Mengapa Al-Qur'an berbahasa Arab? (sekilas Info)

Sesungguhnya Kami telah menjadikan Al-Quran dalam bahasa Arab, supaya kalian memahaminya (QS. Az Zukhruf:3)


"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui." (Q.S. Ar Ruum : 22).

"Maka sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Quran itu dengan bahasamu, agar kamu dapat memberi kabar gembira dengan Al Quran itu kepada orang-orang yang bertakwa, dan agar kamu memberi peringatan dengannya kepada kaum yang membangkang." (Q.S. Maryam : 97)


Alasan yang sering kita dengar mengapa Al-Qur’an itu berbahasa Arab adalah Karena Nabi Muhammad adalah orang Arab yang menggunakan bahasa Arab dalam interaksi keseharianya, sehingga dalam menyampaikan wahyu tentu saja menggunakan bahasa Arab. Alasan ini tidak salah karena itu argumen paling mendasar ketika kita ditanya mengapa al-Qur’an itu berbahasa Arab. Alasan ini sesuai dengan pendapat  Ibnu Taimiyah yang mengatakan, “Taurat diturunkan dalam bahasa Ibrani saja. Dan Musa ‘alayhissalam tidak berbicara kecuali dengan bahasa itu. Begitu juga halnya dengan al-Masih: tidak berbicara tentang Taurat dan Injil serta perkara lain kecuali dengan bahasa Ibrani. Begitu juga dengan seluruh kitab. Ia tidak diturunkan kecuali dengan “satu bahasa” (bilisanin wahidin): dengan bahasa yang dengannya diturunkan kitab-kitab tersebut dan bahasa kaumnya yang diseru oleh para rasul”. Seluruh para Nabi, menyeru manusia lewat bahasa kaumnya yang mereka ketahui. Setelah itu, kitab-kitab dan perkataan para Nabi itu disampaikan: apakah diterjemahkan untuk mereka yang tidak tahu bahasa kitab tersebut, atau orang-orang belajar bahasa kitab tersebut sehingga mereka mengerti makna-maknanya. Atau, seorang utusan menjelaskan makna-makna apa yang dengannya ia diutus oleh Rasul dengan bahasanya…” (Lihat, Ibnu Taimiyah, al-Jawb al-Shahih liman Baddala Dina’l-Masih (Jawaban Yang Benar, Bagi Perubah Agama Kristus), (Cairo: Dar Ibnu al-Haytsam, 2003, jilid 1 (2 jilid), hlm. 188-189).
Alasan di atas belum cukup menggambarkan mengapa bahasa Arab yang menjadi bahasa pilihan kitab suci umat Islam, Mu’jizat dari Nabi Muhammad shalallahu ‘alayhi wassalam. Mengapa bahasa Arab menjadi istimewa sehingga dipilih menjadi bahasa Qur’an, di bawah ini sedikit tentang penjelasanya.

  1. Bahasa Arab adalah bahasa tertua, bahasa para Nabi, Bahasa Arab adalah salah satu bahasa Semitik Tengah, yang termasuk dalam rumpun bahasa Semitik dan berkerabat dengan bahasa Ibrani dan bahasa-bahasa Neo Arami. Bahasa Arab memiliki lebih banyak penutur daripada bahasa-bahasa lainnya dalam rumpun bahasa Semitik. Ia dituturkan oleh lebih dari 280 juta orang sebagai bahasa pertama, yang mana sebagian besar tinggal di Timur Tengah danAfrika Utara. sampai hari ini, bahasa yang berasal dari rumpun Semit yang masih bertahan sempurna adalah bahasa Arab. Bahkan Bible yang diklaim bahasa aslinya bahasa Ibrani telah musnah, sehingga tidak ada naskah asli dari Perjanjian Lama. Ada sebuah pendapat bahwa bahasa pra-pengasingan (pre-exilic language) yang digunakan oleh Yahudi adalah dialek Kanaan dan tidak dikenal sebagai Ibrani. Orang-orang Funisia (atau lebih tepatnya, orang-orang Kanaan) menemukan alfabet yang benar pertama kali ± 1500 S.M, berdasarkan huruf-huruf ketimbang gambar-gambar deskriptif. Semua alfabet yang berturut-turut seterusnya adalah utang budi pada, dan berasal dari, pencapaian Kanaan ini. (Prof. Dr. M.M. Al-A‘zamî, The History of The Qur’ânic Text from Revelation to Compilation (edisi Indonesia), terjemah: Sohirin Solihin, dkk., GIP, 2005, hlm. 259).
 2.  Bahasa arab bahasa yang paling banyak diserap,  serapan dari bahasa Arab nyaris terdapat di hampir semua bahasa asing lainnya yang ada di berbagai belahan bumi ini. Nyaris bahasa-bahasa yang kita kenal sekarang ini,     telah banyak menyerap kosa kata dan istilah dari bahasa Arab. Salah satunya adalah bahasa Inggris ‘earth’ ‘bumi’ dalam bahasa arab dilafalkan ‘ard’ dan tentunya bahasa Indonesia. Bahkan bahasa ilmiah di dunia sains pun tidak lepas dari pengaruh serapan kata dari bahasa Arab. Istilah alkohol, aljabar, algoritma dan lainnya adalah bagian dari serapan dari bahasa arab.
3. Bahasa arab adalah bahasa yang utuh dan terjaga, sebagian besar kita tahu bagaimana bahasa Arab itu dilafalkan dari tempat bunyinya (makharijul Huruf) tidak asal keluar begitu saja, sangat diperhatikan bagaimana tempat keluar bunyinya contoh yang mudah kata ‘Qul’ artinya ‘katakanlah’ berbeda dengan ‘kul’ artinya ‘makanlah’, huruf ‘Qa’ dengan huruf ‘Kaf’ memiliki tempat keluar yang sama yaitu pangkal lidah tetapi letak keluar yang berbeda. Ada lagi yang membuat bahasa Arab menjadi indah dan terjaga yaitu panjang pendek dalam pelafalan bahasa  Arab atau dalam ilmu tajwid disebut ‘mad’. Tempat keluar dan Panjang pendek pelafalan sangat mempengaruhi makna kata yang diucapkan dalam bahasa Arab. inilah beberapa hal yang membuat bahasa arab menjadi bahasa yang utuh dan terjaga, oleh karena itu wajar apabila Al-Qur’an berbahasa Arab karena bahasa Arab adalah bahasa yang terjaga.
Sesungguhnya  Kami-lah yang  menurunkan  Al  Qur’an,  dan sesungguhnya Kami benar-benar  memeliharanya. (Q.S. Al-Hijr : 9)

4. bahasa Arab dikenal memiliki banyak kelebihan: (1) Sejak zaman dahulu kala hingga sekarang bahasa Arab itu merupakan bahasa yang hidup, (2) Bahasa Arab adalah bahasa yang lengkap dan luas untuk menjelaskan tentang ketuhanan dan keakhiratan, (3) Bentuk-bentuk kata dalam bahasa Arab mempunyai tasrif (konjungsi), yang amat luas hingga dapat mencapai 3000 bentuk perubahan, yang demikian itu tak terdapat dalam bahasa l ain. (Lihat, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Depag, edisi revisi, Juli 1989, hlm. 375)

5. Kerana Islam itu satu risalah (misi) yang “universal” dan “kekal”, maka mukjizatnya harus retoris (bayaniyyah), linguistik (lisaniyyah) yang kekal. Dan Allah telah berjanji untuk memelihara Al-Qur’an. Allah menurunkan Al- Qur’an kepada Rasulullah SAW. dalam bahasa Arab yang nyata (bilisanin ‘Arabiyyin mubinin), agar menjadi: mukjizat yang kekal dan menjadi hidayah (sumber petunjuk) bagi seluruh manusia di setiap waktu (zaman) dan tempat (makan); untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya: dari kegelapan “syirik” kepada cahaya “tauhid”, dari kegelapan “kebodohan” kepada cahaya “pengetahuan”, dan dari kegelapan “kesesatan” kepada cahaya “hidayah”. Tiga poin itu berjalan terus atas izin Allah sampai dunia ini hancur, yakni Risalah (Islam), Rasul (Muhammad SAW) dan Kitab (Al-Qur’an). (Lihat, Prof. Dr. Thaha Musthafa Abu Karisyah, Dawr al-Azhar wa Jami‘atihi fi Khidmat al-Lughah al-‘Arabiyyah wa al-Turats al-Islamiy, dalam buku Nadwat al-Lughah al-‘Arabiyyah, bayna al-Waqi‘ wa al-Ma’mul, 2001, hlm. 42).


Inilah beberapa alasan yang mungkin mengapa bahasa Arab itu merupakan bahasa yang unggul di banding dengan bahasa-bahasa lain di bumi ini. Bahasa Arab sekrang telah diklasifikasikan sebagai satu makrobahasa dengan 27 sub-bahasa dalam ISO 639-3. Bahasa Arab Baku (kadang-kadang disebut Bahasa Arab Sastra) diajarkan secara luas di sekolah dan universitas, serta digunakan di tempat kerja, pemerintahan, dan media massa.
Bahasa Arab Baku (fusha) berasal dari Bahasa Arab Klasik, satu-satunya anggota rumpun bahasa Arab Utara Kuna yang saat ini masih digunakan, sebagaimana terlihat dalam inskripsi peninggalan Arab pra-Islam yang berasal dari abad ke-4 Bahasa Arab Klasik juga telah menjadi bahasa kesusasteraan dan bahasa peribadatan Islam sejak lebih kurang abad ke-6.

Wallahu’alam bishawab.

http://rumahquran.org/index.php/sahabat-quran/kami-berbagi/65-mengapa-al-quran-berbahasa-arab.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar