Selasa, 21 Juni 2011

Ayo Perhatikan Opportunity Costnya

Bismillahirrahmanirrahim..

       Alhamdulillah, begitu banyak hikmah yang bisa kita ambil di setiap aktivitas dan kejadiaan yang menimpa kita setiap waktu, tidak terkecuali didalam teori suatu ilmu sekalipun. Ada hal yang menarik dalam pembahasan salah satu teori yang di sampaikan oleh dosen Mikro beberapa waktu yang lalu. Yap teori Opportunity Cost

     Secara konsep, yang dimaksud Opporunity Cost adalah biaya yang dikeluarkan ketika memilih suatu kegiatan. Berbeda dengan biaya sehari-hari, biaya peluang muncul dari kegiatan alternatif yang tidak bisa kita lakukan. Sebagai contoh, misalkan seseorang memiliki uang Rp.10.000.000. Dengan uang sebesar itu, ia memiliki kesempatan untuk bertamasya ke Bali atau membeli sebuah TV. Jika ia memilih untuk membeli TV, ia akan kehilangan kesempatan untuk menikmati keindahan Bali; begitu pula sebaliknya, apabila ia memilih untuk bertamasya ke Bali, ia akan kehilangan kesempatan untuk menonton TV. "Kesempatan yang hilang" itulah yang disebut sebagai biaya peluang.

    Lalu, hikmah apa yang bisa diambil? bukannya itu hanya sekedar teori yang ada di dalam ekonomi? Yap, mengutip dari perkataan dosen mikro saya. "Saya tidak habis pikir terhadap semua orang yang sering melakukan tindak pidana, apalagi kejahatan yang mereka lakukan itu tidak memberikan hasil yang sebanding dengan ganjaran yang akan mereka dapatkan. Contohnya seseorang yang mencuri helm motor, apalagi pelakunya itu seorang mahasiswa atau orang yang masih muda. Ketika dia tertangkap lalu di DO bahkan bisa dipenjara apakah dia tidak berfikir bahwa dia telah menukarkan masa depannya hanya dengan sebuah helm yang mungkin harganya tidak seberapa? akan sangat kelewatan lagi jika yang melakukan itu adalah orang yang telah menjadi mahasiswa ekonomi yang otomatis konsep seperti ini sudah sangat mereka pahami'. Hmmh oke, ternyata pernyataan dosen itu benar banget, lalu saya berfikir. Apakah konsep ini juga bisa dipakai ya oleh kita ketika kita melalaikan segala sesuatu yang diperintahkan Nya? Ketika kita ingin melakukan dosa, apakah kita sudah memikirkan opportunity costnya? apalagi jika kelalaian kita itu juga mengakibatkan kerugiaan kepada orang lain, contohnya mencuri tersebut. Ya mungkin kalau yang gak pernah mencuri sih gak bakal memikirkan masalah konsep seperti ini, tapi gimana dengan shalat? bukankah semua muslim baligh wajib mengerjakannya??

            Ya, saya akui terkadang TS nya pun masih suka lalai dalam menunaikan kewajiban, ya karena saya akui manusia memang tempatnya khilaf, tapi masih ada waktu berubah sebelum nyawa sampai ke kerongkongan. Karena Allah juga Maha penerima taubat bukan, dan pastinya taubat yang sungguh-sungguh lah yang akan diterima. Dan sesungguuhnya orang yang bijak bukanlah orang yang hanya mampu menyelesaikan masalah yang dia hadapi, tetapi orang yang bijak adalah orang yang mampu mengambil hikmah disetiap permasalahan yang dia hadapi.

Ayo-ayo semangat menuju kebaikan ! ! ! ! !

فَتَلَقَّىٰ آدَمُ مِن رَّبِّهِ كَلِمَاتٍ فَتَابَ عَلَيْهِ ۚ إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya allah Maha Penerima taubat lagi maha penyayang (Qs 2:37)

4 komentar:

  1. nice, really nice :D
    suka :)

    BalasHapus
  2. jempol gan.
    penulisannya udh semakin lebih baik Dib, ada inti paragraf yang jelas di tiap paragrafnya. paragrafnya juga ga terlalu panjang ataupun pendek. kalo kata dosen ane biasanya satu paragraf yg baik sekitar 3-4 kalimat, 5-10 baris.
    :)

    BalasHapus
  3. owh gt bang, nice info nih..
    jzkllah ya...

    BalasHapus